Selasa, 07 Januari 2014

Gugus Pergi dan Pengaruh Gugus Tetangga



Di dalam reaksi heterosiklik, umumnya pereaksi yang membawa pasangan elektron ke substrat atau mengambil elektron dari substrat. Pereaksi yang membawa pasangan elektron disebut nukleofil dan reaksinya disebut nukleofilik. Pereaksi yang mengambil pasangan elektron disebut elektrofil dan reaksinya disebut elektrofilik. Di dalam suatu reaksi di mana substrat terbelah, bagian yang tidak mengandung karbon biasa disebut gugus pergi (leaving group).
            Kemungkinan gugus digantikan oleh gugus lain tergantung pada kebasaan relatif dari kedua gugus. Semakin lemah kebasaan suatu gugus, kemampuan untuk pergi lebih baik. Basa lemah adalah gugus pergi yang baik karena basa lemah tidak bisa berbagi elektron mereka seperti yang dilakukan oleh basa kuat.

 
Tabel 1. Nilai pKa asam konjugat dari leaving group senyawa karbonil


Kita akan melihat bahwa senyawa mengalami reaksi substitusi karena mereka memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang dapat digantikan oleh nukleofil. Aldehida dan keton memiliki gugus asil yang melekat pada gugus yang tidak dapat digantikan oleh nukleofil, maka senyawa ini tidak mengalami reaksi substitusi, melainkan reaksi adisi nukleofilik.

 


1.    Gugus Pergi
     Gugus pergi adalah gugus apa saja yang mudah diputus dari ikatannya dengan suatu atom karbon. Gugus-pergi yang membawa pergi elektron disebut nukleofugal, dan gugus-pergi yang tanpa membawa elektron disebut elektrofugal.
Sifat gugus pergi:
a.    + Gugus pergi yang baik adalah anion stabil (basa konjugat) dan turunan dari asam kuat.          Gugus pergi yang baik biasanya adalah basa lemah. Contoh:  Ion halida, yaitu I-, Cl-, Br-.
b.    + gugus pergi yang buruk adalah gugus –OH pada alcohol sehingga tidak bias digantikan         oleh Nukleofil sehingga harus diubah menjadi gugus lain seperti:




2. Gugus Tetangga
            Pada reaksi substitusi nukleofilik, efek gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.




Hasil dari efek gugus tetangga ini ialah pembentukan produk substitusi dengan konfigurasi yang berlawanan dengan konfigurasi yang seharusnya terjadi pada SN2, dimana reaksi SN2 pada umumnya membentuk konfigurasi yang berlawanan dengan substrat. Dengan adanya partisipasi gugus tetangga, konfigurasi produk sama dengan substrat. Efek dari gugus tetangga ini juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika suatu gugus tetangga mempengaruhi reaksi melalui suatu jalan yang menyebabkan peningkatan kecepatan reaksi, maka gugus tetangga tersebut dikatakan sebagai “anchimeric assistance”. Peningkatan kecepatan reaksi dengan adanya partisipasi gugus tetangga diketahui dengan membandingkan laju reaksi suatu senyawa yang memiliki gugus tetangga dengan reaksi yang sama pada senyawa analog yang tidak memiliki gugus tetangga.    
       
        
    Gugus tetangga dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi, sehingga mencegah serangan dari nukleofilik, sehingga nukleofilik hanya dapat bereaksi dengan atom karbon dari sisi depan, dan produknya mengikuti konfigurasi awal.  Atom atau gugus yang dapat meningkatkan laju SN2 melalui partisipasi gugus tetangga ialah nitrogen dalam bentuk amina, oksigen dalam bentuk karboksilat dan ion alkoksida, dan cincin aromatik. Partisipasi hanya efektif jika interaksinya membentuk cincin segitiga, lima dan enam.          

EEK OKSIGEN SEBAGAI GUGUS TETANGGA      
Contoh efek oksigen ialah pada substitusi basa dari 1,2-klorohidrin menghasilkan 1,2-diol dengan konfigurasi yang tidak berubah.




Serangan awal dilakukan oleh basa pada pembentukan anion alkoksida, dilanjutkan dengan serangan internal oleh RO- dan menghasilkan epoksida dengan inversi konfigurasi pada C*. Atom karbon ini selanjutnya menjalani reaksi SN2 oleh serangan OH-, dengan inversi konfigurasi yang kedua pada C*. Anion alkoksida yang kedua ini mengabstraksi proton dari pelarut untuk membentuk produk 1,2-diol dengan konfigurasi yang sama dengan substrat.


Jadi, dari penjelasan di atas permasalahan yang dihadapi adalah :
1.      Mengapa gugus tetangga berpengaruh terhadap reaksi nukleofilik?
2.      Bagaimana cara menilai keefektifan dari partisipasi gugus tetangga yang masuk ke dalam reaksi?

3 komentar:

  1. Karena ketika gugus tetangga tersebut merupakan suatu spesi basa kuat atau halida kuat maka ia akan menyerang reaksi nukleofilik tersebut dan menyebabkan terlepasnya gugus yang terikat pada reaksi nukleofilik, sehingga dinamakan dengan gugus pergi. Gugus pergi tersebut merupakan spesi lemah yang mudah terlepas ketika terjadi serangan gugus tetangga.

    BalasHapus
  2. menanggapi pertanyaan no 1. Pada reaksi substitusi nukleofilik, partisipasi gugus tetangga didefinisikan sebagai gugus yang memberikan suatu reaksi intermediate yang baru pada pusat reaksi. nah disini pengaruh gugus tetangga pada reaksi nukleofilik, Untuk reaksi substitusi seperti dibawah, X sebagai gugus tetangga berperan dalam penyerangan nukleofilik intramolekul sehingga melepaskan Y sebagai gugus pergi, yang kemudian diikuti oleh substitusi intermolekul.

    BalasHapus
  3. Yaitu dengan cara mengukur kinetika, dari pengukuran ini dapat mengetahui kecepatan reaksi suatu senyawa jika di pengaruhi oleh adanya partisipasi gugus tetangga atau tidak. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan kecepatan sulvolisis turunan benzena yang di berikan gugus pergi pada posisi orto atau para yang akan menyerang pusat reaksi. Bisa di contohkan pada kasus hidrolisis carbophenoxy benzhydryl bromide pada posisi orto dan para. Kecepatan reaksi senyawa di atas saat di reaksikan dengan aseton yang berbagai variasi temperatur. Memberikan hasil bahwa pada posisi orto senyawa tersebut 90 kali lebih reaktif dari pada senyawa dengan gugus tetangga yang melekat pada posisi para. Kereaktifan gugus tetangga pada posisi orto tidak dapat di jelaskan dengan efek induksi atau efek sterik yang bekerja berlawanan sehingga efek sterik dan induksi dapat mempengaruhi kecepatan reaksi karena jarak carbophenoxy berdekatan dengan pusat reaksi. Kecepatan laju reaksi dapat di jelaskan oleh partisipasi gugus karbophenoxy yang bereaksi secara intermolekul untuk menstabilkan pusat reaksi

    BalasHapus