a. H2O2 :
GSH + H2O2 ¾® GSSG + 2H2O
b.·OH :
GSH + ·OH ¾® H2O + GS· (radikal glutation)
GS· + GS· ¾® GSSG
Walaupun ada kemiripan dalam sifat-sifatnya namun dipandang dari sudut ilmu
kimia, keduanya harus dibedakan. Oksidan,
dalam pengertian ilmu kimia, adalah senyawa penerima elektron, (electron
acceptor), yaitu senyawa-senyawa yang dapat menarik elektron. Ion ferri (Fe+++),
misalnya, adalah suatu oksidan :
Fe+++ + e- ¾® Fe++
Sebaliknya, dalam
pengertian ilmu kimia, radikal bebas adalah
atom atau molekul (kumpulan atom) yang memiliki elektron yang tak berpasangan (unpaired electron). Sebagai contoh marilah
kita perhatikan molekul air (H2O). Ikatan atom oksigen dengan
hidrogen merupakan ikatan kovalen, yaitu ikatan kimia yang timbul karena
sepasang elektron dimiliki bersama (share)
oleh dua atom :
Atom
hidrogen : ·H
· · · · ¾
Atom oksigen : ·O· dan H2O :
H:O :H
atau H– O –H
· · · · ¾
Bila terdapat sumber energi yang cukup besar,
misalnya radiasi, molekul air dapat mengalami pembelahan homolitik (homolytical cleavage ) :
· · · ·
H:O:H ¾® H·
+ ·O-H
· · · ·
atom H radikal
hidroksil
Atom H ( ·H) memiliki elektron yang tak berpasangan
sehingga dapat pula dianggap sebagai radikal.. Molekul air dapat pula mengalami
pembelahan jenis lain, yaitu pembelahan heterolitik (heterolytical cleavage )
· ·
H:O:H ¾® H+ + :O -H-
· ·
ion H
ion hidroksil
Dalam hal ini, yang terbentuk bukanlah radikal
tetapi ion-ion, sehingga proses tersebut dinamakan ionisasi. Untuk ionisasi
molekul air tak diperlukan masukan energi yang besar, sehingga dalam keadaan
“biasa” air mengalami ionisasi.
Elektron yang tak berpasangan cenderung untuk
membentuk pasangan, dan ini terjadi dengan menarik elektron
dari senyawa lain sehingga terbentuk radikal baru :
X:H +
·O-H ¾® X· + H-O-H
radikal hidroksil
radikal
baru
Dari contoh diatas jelaslah bahwa radikal bebas memiliki dua sifat, yaitu :
1. Reaktivitas tinggi, karena kecenderungan menarik
elektron.
2. Dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal
Sifat radikal bebas yang mirip dengan oksidan terletak pada
kecenderungannya untuk menarik elektron. Jadi sama halnya dengan
oksidan, radikal bebas adalah penerima elektron. Itulah sebabnya dalam
kepustakaan kedokteran, radikal bebas digolongkan dalam oksidan. Namun perlu
diingat bahwa radikal bebas adalah oksidan tetapi tidak setiap oksidan adalah
radikal bebas. Seluruh reaksi
radikal bebas dapat dijabarkan menjadi 3 (tiga) tahap, yaitu :
1. tahap inisiasi
2. tahap propagasi
3. tahap terminasi
Permasalahan yang muncul adalah, mengapa radikal bebas lebih berbahaya dibanding oksidan yang bukan radikal?